Jumat, 30 September 2016

Tugas Ilmu Sosial Dasar Masalah Sosial



1.    Masalah Kependudukan
Masalah kependudukan adalah masalah yang terjadi di dalam sebuah masyarakat yang berhubungan dengan dinamika kependudukan atau keberagaman yang ada dalam masyarakat tersebut. Masalah kependudukan terbagi menjadi 2 jenis yaitu masalah kuantitatif yang meliputi jumlah dari penduduk, penyebaran penduduk, dan pertumbuhan penduduk yang pesat, serta masalah yang bersifat kualitatif yang meliputi tingkat kesehatan, pendidikan , dan kesejahteraan penduduk.

2.    Masalah Individu, Keluarga, dan Masyarakat
a)      Individu menurut bahasa latin berasal dari kata individuum yang berarti tidak terbagi. Kata individu juga dapat digunakan untuk menggantikan istilah seseorang.
b)      Keluarga adalah sekumpulan individu yang memiliki ikatan darah. Secara umum keluarga dapat diartikan sebagai sekelompok orang yang mempunyai hubungan darah atau perkawinan.
c)       Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah system semi tertutup atau semi terbuka. Secara umum masyarakat dapat digunakan untuk mengacu kepada sekelompok orang yang hidup bersama dalam suatu komunitas yang teratur.

Ø  Masalah yang terjadi berkaitan dengan bagaimana individu dididik oleh keluarga agar dapat berada di masyarakat. Dalam proses pendidikan ini ada beberapa aspek yang sangat mempengaruhi diantaranya :
·       Agama adalah sebuah kolesi terorganisir dari kepercayaan, system budaya, dan pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatanan atau perintah dari kehidupan. Di Indonesia agama menjadi hal yang sangat penting, ditandai dengan sila pertama pancasila yang berbunyi “ketuhanan yang maha esa”. Agama menjadi nilai dasar dari segala hal yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia.
·       Tata krama atau sopan santun adalah aturan tidak tertulis yang berlaku di masyarakat dan sudah berlaku secara turun temurun. Dengan memiliki tata krama atau sopan santun maka diharpkan pergaulan dalam masyarakan akan terjadi saling menghormati dan jauh dari permusuhan dan pertengkaran.
·       Perlindungan, keluarga menjadi tempat pertama yang memberi perlindungan terhadap individu. Anak selalu dididik dan mendapat perlindungan dari pengaruh negatif yang ada di sekitarnya.
·       Keharmonisan atau keselarasan sangat dibutuhkan oleh seorang individu di dalam keluarganya. Keharmonisan sangat mempengaruhi tumbuh kembang dan pola fikir anak sehingga dengan adanya suasana yang harmonis di dalam keluarga anak pun dapat menyerap pendidikan dengan mudah tanpa harus terbebani oleh masalah keluarga.
·       Sosialisasi dan pendidikan menjadi hal yang vital dalam perkembangan individu sebelum berinteraksi dengan lingkungan masyarakat disekitarnya. Seorang individu akan dikenalkan terlebih dulu aspek-aspek dalam bermasyarakat agar nantinya dapat mengetahui mana yang baik dan buruk dalam perilaku bermasyarakat. Dengan adanya sosialisasi dan pendidikan individu dapat mempunya bekal agar kelak dapat menghindari permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat.

3.    Masalah hubungan warga Negara dan Negara
a)      Warga Negara adalah sekelompok orang yang berdasarkan hokum merupakan anggota atau penduduk dari sebuah Negara. Warga Negara merupakan unsur pokok berdirinya sebuah Negara. Warga Negara memiliki hak dan kewajiban yang harus dilindungi dalam pelaksanaannya.
b)      Negara adalah sekumpulan orang yang menempati suatu wilayah tertentu dan memiliki organisasi Negara yang sah. Negara juga merupakan suatu wilayah yang memiliki system atau aturan yang berlaku bagi semua warga negaranya dan berdiri secara independent.

Ø  Permasalahan antara warga Negara dan negaranya tidak terlepas dari permasalahan antara individu atau kelompok dengan aturan-aturan yang berlaku di Negara tersebut. Dengan beraneka ragamnya sifat kelompok yang ada di suatu Negara akan berbeda pula cara kelompok tersebut menyikapi aturan yang berlaku dalam Negara tersebut.

4.    Masalah pelapisan sosial
Menurut Pitirim A. Sorokin Pelapisan Sosial atau Stratifikasi Sosial adalah perbedaan penduduk atau masyarakat kedalam lapisan-lapisan kelas secara bertingkat. Pembentukan stratifikasi sosial dibagi berdasarkan beberapa ukuran diantaranya ukuran kekayaan, ukuran kekuasaan dan wewenang, ukuran kehormatan dan tingkat pendidikan. Masalah yang timbul akibat pelapisan sosial terjadi karena adanya pembedaan kelas dan derajat seseorang berdasarkan tingkatan-tingkatan tertentu sehingga terjadi pula perbedaan perlakuan yang didapatkan oleh individu tersebut.

5.    Masalah masyarakat perkotaan dan pedesaan
a)      Menurut Max Weber Kota adalah sebuah tempat dimana penghuninya dapat memenuhi sebagian besar ekonominya di pasar lokal. Msayarakat perkotaan adalah masyarakat yang menempati wilayah perkotaan. Masyarakat perkotaan memiliki beberapa permasalahan diantaranya
·       Kehidupan yang jauh dari keagamaan, hal ini disebabkan karena masyarakat perkotaan cendderung lebih mementingkan urusan duniawi.
·       Bersifat individualisme sehingga rasa kebersamaan menjadi berkurang.
·       Sangat rentan dengan penyakit stress karena beban pekerjaan yang ada di perkotaan lebih berat dibandingkan di pedesaan.

b)      Menurut Paul H. Landis pedesaan adalah suatu tempat yang penduduknya tidak lebih dari 2500 orang. Masyarakat pedesaan memiliki beberapa ciri-ciri diantaranya, memiliki pergaulan yang saling mengenal satu sama lain dengan ribuan jiwa, memiliki rasa persaudaraan yang tinggi dengan orang satu desa yang sama, dan memiliki usaha atau pekerjaan yang sangat terpengaruh dengan iklim dan cuaca. Masyarakat pedasaan memiliki beberapa permasalahan diantaranya :
·       Pada dasarnya masyarakat pedesaan kurang sadar akan pentingnya pendidikan, kebanyakan dari mereka lebih memilih mengajarkan anak-anak mereka bertani, berkebun dan pekerjaan lain secara turun-temurun.
·       Tingginya tingkat kemiskinan yang diakibatkan oleh kurang meratanya penyebaran perekonomian di pedesaan.
·       Rendahnya kualitas sumberdaya manusia dikarenakan kurangnya pendidikan yang didapat.
·       Kurangnya penguasaan teknologi sehingga kurangnya sumber informasi.

6.    Masalah Pertentangan sosial dan intergrasi
a)      Pertentangan sosial adalah penyimpangan yang terjadi di masyarakat yang didasari oleh kesalah pahaman. Contohnya adalah bentrokan yang terjadi antara warga dan satpol pp ketika proses pembongkaran lahan. Dalam kasus ini warga dan satpol pp memiliki pemahaman yang berbeda terkait pembongkaran lahan, misalnya saja warga menganggap bahwa lahan yang akan di bongkar adalah kepunyaan mereka, namun satpol pp menjalankan tugas sesuai dengan undang-undang dan keputusan pengadilan yang telah ditetapkan. Ada beberapa factor yang menyebabkan terjadinya pertentangan sosial diantaranya :
·       Rasa iri yang ada antara individu, kelompok, dan Negara.
·       Adanya rasa tidak puas masyarakat terhadap pemerintahannya
·       Banyaknya adu domba yang ditujakan kepada masyarakat antar agama, politik dan suku.

b)      Integrasi sosial adalah penyesuaian yang terjadi di antara unsur-unsur yang berbeda di masyarakat. Sebagai contoh adalah pembuatan undang-undang baru akibat perkembangan yang terjadi di masyarakat. Dengan berkembangnya pola tingkah laku yang ada di masyarakat maka undang-undang yang berlaku di suatu wilayah akan mengalami penyesuaian sehingga tetap relevan dengan situasi yang terjadi. Namun proses penyesuaian ini juga terdapat permasalahan diantaranya disebabkan karena kurangnya kecepatan adaptasi masyarakan dengan undang-undang baru, adanya golongan yang merasa bahwa undang-undang tersebut dianggap tidak sesuai dengan golongan mereka, atau beberapa golongan yang tidak mengikuti perkembangan zaman sehingga menjadi sulit untuk beradaptasi dengan hal-hal baru yang terjadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar