1. Masalah
Kependudukan
Masalah
kependudukan adalah masalah yang terjadi di dalam sebuah masyarakat yang
berhubungan dengan dinamika kependudukan atau keberagaman yang ada dalam
masyarakat tersebut. Masalah kependudukan terbagi menjadi 2 jenis yaitu masalah
kuantitatif yang meliputi jumlah
dari penduduk, penyebaran penduduk, dan pertumbuhan penduduk yang pesat, serta
masalah yang bersifat kualitatif yang
meliputi tingkat kesehatan, pendidikan , dan kesejahteraan penduduk.
2. Masalah
Individu, Keluarga, dan Masyarakat
a) Individu
menurut bahasa latin berasal dari kata individuum yang berarti tidak terbagi. Kata
individu juga dapat digunakan untuk menggantikan istilah seseorang.
b) Keluarga
adalah sekumpulan individu yang memiliki ikatan darah. Secara umum keluarga
dapat diartikan sebagai sekelompok orang yang mempunyai hubungan darah atau
perkawinan.
c) Masyarakat
adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah system semi tertutup atau semi
terbuka. Secara umum masyarakat dapat digunakan untuk mengacu kepada sekelompok
orang yang hidup bersama dalam suatu komunitas yang teratur.
Ø Masalah
yang terjadi berkaitan dengan bagaimana individu dididik oleh keluarga agar
dapat berada di masyarakat. Dalam proses pendidikan ini ada beberapa aspek yang
sangat mempengaruhi diantaranya :
·
Agama adalah sebuah kolesi terorganisir dari
kepercayaan, system budaya, dan pandangan dunia yang menghubungkan manusia
dengan tatanan atau perintah dari kehidupan. Di Indonesia agama menjadi hal
yang sangat penting, ditandai dengan sila pertama pancasila yang berbunyi
“ketuhanan yang maha esa”. Agama menjadi nilai dasar dari segala hal yang
dilakukan oleh masyarakat Indonesia.
·
Tata krama atau sopan santun adalah aturan tidak
tertulis yang berlaku di masyarakat dan sudah berlaku secara turun temurun.
Dengan memiliki tata krama atau sopan santun maka diharpkan pergaulan dalam
masyarakan akan terjadi saling menghormati dan jauh dari permusuhan dan
pertengkaran.
·
Perlindungan, keluarga menjadi tempat pertama yang
memberi perlindungan terhadap individu. Anak selalu dididik dan mendapat
perlindungan dari pengaruh negatif yang ada di sekitarnya.
·
Keharmonisan atau keselarasan sangat dibutuhkan oleh
seorang individu di dalam keluarganya. Keharmonisan sangat mempengaruhi tumbuh
kembang dan pola fikir anak sehingga dengan adanya suasana yang harmonis di
dalam keluarga anak pun dapat menyerap pendidikan dengan mudah tanpa harus
terbebani oleh masalah keluarga.
·
Sosialisasi dan pendidikan menjadi hal yang vital
dalam perkembangan individu sebelum berinteraksi dengan lingkungan masyarakat
disekitarnya. Seorang individu akan dikenalkan terlebih dulu aspek-aspek dalam
bermasyarakat agar nantinya dapat mengetahui mana yang baik dan buruk dalam
perilaku bermasyarakat. Dengan adanya sosialisasi dan pendidikan individu dapat
mempunya bekal agar kelak dapat menghindari permasalahan sosial yang terjadi di
masyarakat.
3. Masalah
hubungan warga Negara dan Negara
a) Warga
Negara adalah sekelompok orang yang berdasarkan hokum merupakan anggota atau
penduduk dari sebuah Negara. Warga Negara merupakan unsur pokok berdirinya
sebuah Negara. Warga Negara memiliki hak dan kewajiban yang harus dilindungi
dalam pelaksanaannya.
b) Negara
adalah sekumpulan orang yang menempati suatu wilayah tertentu dan memiliki
organisasi Negara yang sah. Negara juga merupakan suatu wilayah yang memiliki
system atau aturan yang berlaku bagi semua warga negaranya dan berdiri secara
independent.
Ø Permasalahan
antara warga Negara dan negaranya tidak terlepas dari permasalahan antara
individu atau kelompok dengan aturan-aturan yang berlaku di Negara tersebut. Dengan
beraneka ragamnya sifat kelompok yang ada di suatu Negara akan berbeda pula
cara kelompok tersebut menyikapi aturan yang berlaku dalam Negara tersebut.
4. Masalah
pelapisan sosial
Menurut
Pitirim A. Sorokin Pelapisan Sosial atau Stratifikasi Sosial adalah
perbedaan penduduk atau masyarakat kedalam lapisan-lapisan kelas secara
bertingkat. Pembentukan stratifikasi sosial dibagi berdasarkan beberapa ukuran
diantaranya ukuran kekayaan, ukuran kekuasaan dan wewenang, ukuran kehormatan
dan tingkat pendidikan. Masalah yang timbul akibat pelapisan sosial terjadi
karena adanya pembedaan kelas dan derajat seseorang berdasarkan
tingkatan-tingkatan tertentu sehingga terjadi pula perbedaan perlakuan yang
didapatkan oleh individu tersebut.
5. Masalah
masyarakat perkotaan dan pedesaan
a) Menurut Max
Weber Kota adalah sebuah tempat dimana penghuninya dapat memenuhi sebagian
besar ekonominya di pasar lokal. Msayarakat perkotaan adalah masyarakat yang
menempati wilayah perkotaan. Masyarakat perkotaan memiliki beberapa
permasalahan diantaranya
·
Kehidupan yang jauh dari keagamaan, hal ini disebabkan
karena masyarakat perkotaan cendderung lebih mementingkan urusan duniawi.
·
Bersifat individualisme sehingga rasa kebersamaan
menjadi berkurang.
·
Sangat rentan dengan penyakit stress karena beban
pekerjaan yang ada di perkotaan lebih berat dibandingkan di pedesaan.
b) Menurut Paul
H. Landis pedesaan adalah suatu tempat yang penduduknya tidak lebih dari 2500
orang. Masyarakat pedesaan memiliki beberapa ciri-ciri diantaranya, memiliki
pergaulan yang saling mengenal satu sama lain dengan ribuan jiwa, memiliki rasa
persaudaraan yang tinggi dengan orang satu desa yang sama, dan memiliki usaha
atau pekerjaan yang sangat terpengaruh dengan iklim dan cuaca. Masyarakat pedasaan
memiliki beberapa permasalahan diantaranya :
·
Pada dasarnya masyarakat pedesaan kurang sadar akan
pentingnya pendidikan, kebanyakan dari mereka lebih memilih mengajarkan
anak-anak mereka bertani, berkebun dan pekerjaan lain secara turun-temurun.
·
Tingginya tingkat kemiskinan yang diakibatkan oleh
kurang meratanya penyebaran perekonomian di pedesaan.
·
Rendahnya kualitas sumberdaya manusia dikarenakan
kurangnya pendidikan yang didapat.
·
Kurangnya penguasaan teknologi sehingga kurangnya
sumber informasi.
6. Masalah
Pertentangan sosial dan intergrasi
a) Pertentangan
sosial adalah penyimpangan yang terjadi di masyarakat yang didasari oleh
kesalah pahaman. Contohnya adalah bentrokan yang terjadi antara warga dan satpol
pp ketika proses pembongkaran lahan. Dalam kasus ini warga dan satpol pp
memiliki pemahaman yang berbeda terkait pembongkaran lahan, misalnya saja warga
menganggap bahwa lahan yang akan di bongkar adalah kepunyaan mereka, namun
satpol pp menjalankan tugas sesuai dengan undang-undang dan keputusan
pengadilan yang telah ditetapkan. Ada beberapa factor yang menyebabkan
terjadinya pertentangan sosial diantaranya :
·
Rasa iri yang ada antara individu, kelompok, dan Negara.
·
Adanya rasa tidak puas masyarakat terhadap
pemerintahannya
·
Banyaknya adu domba yang ditujakan kepada masyarakat
antar agama, politik dan suku.
b) Integrasi
sosial adalah penyesuaian yang terjadi di antara unsur-unsur yang berbeda di
masyarakat. Sebagai contoh adalah pembuatan undang-undang baru akibat
perkembangan yang terjadi di masyarakat. Dengan berkembangnya pola tingkah laku
yang ada di masyarakat maka undang-undang yang berlaku di suatu wilayah akan
mengalami penyesuaian sehingga tetap relevan dengan situasi yang terjadi. Namun
proses penyesuaian ini juga terdapat permasalahan diantaranya disebabkan karena
kurangnya kecepatan adaptasi masyarakan dengan undang-undang baru, adanya
golongan yang merasa bahwa undang-undang tersebut dianggap tidak sesuai dengan
golongan mereka, atau beberapa golongan yang tidak mengikuti perkembangan zaman
sehingga menjadi sulit untuk beradaptasi dengan hal-hal baru yang terjadi.